Banyak PNS yang tidak menyadari tentang perlunya mengatur gaji bulanan agar tidak cepat habis dan tidak menambah hutang di bank. Bagaimana cara mengatur gaji bulanan PNS ? simak di sini selengkapnya
Mengapa Mengatur Gaji Bulanan bagi PNS Penting ?
Banyak diketahui bahwa gaji PNS setiap bulan dipotong oleh bank. Ini dikarenakan banyak PNS yang “menyekolahkan” SK PNS-nya ke bank untuk pinjaman ataupun untuk cicilan KPR dan mobil
Pinjaman ke bank biasanya tenornya dalam waktu lama bahkan tidak sedikit PNS yang telah pensiun utangnya di bank masih ada
Oleh karena itu, penting bagi PNS untuk mengetahui cara mengatur gaji bulanan agar tidak cepat habis bahkan bisa menjadikannya sebagai asset di masa tua
Cara mengatur gaji bulanan terlihat sederhana namun banyak yang mengabaikan bahkan menganggap remeh dalam pengaturan gaji bulanan yang diterima
Apabila tidak diatur dengan baik maka pendapatan sebagai PNS tidak akan cukup walaupun presiden menaikkan gaji PNS (biasanya kenaikannya hanya beberapa persen) tiap tahun
Cara Mengatur Gaji Bulanan PNS ?
Berikut ini cara sederhana dalam mengatur gaji bulanan PNS :
1. Hitung Seluruh Pendapatan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung seluruh pendapatan yang diterima setiap bulan. Pendapatan ini tidak hanya gaji saja tetapi termasuk tunjangan yang didapat oleh PNS
Tujuan menghitung seluruh pedapatan bulanan adalah untuk memudahkan dalam mengalokasikan dana untuk kebutuhan yang diperlukan
Dari seluruh pendapatan tersebut maka akan diketahui berapa budget yang harus dikeluarkan setiap bulan
2. Hitung Seluruh Pengeluaran
Setelah anda mengetahui total pendapatan bulanan maka selanjutnya adalah menghitung (dan mencatat dalam buku catatan kas keluarga) pengeluaran bulanan
Pengeluaran bulanan perlu dibedakan antara membayar cicilan dan belanja bulanan. Sebagaimana berikut ini:
Membayar Cicilan:
- Cicilan KPR rumah dan Kendaraan
- Utilitas seperti listrik, pdam, gas
- SPP anak
- Asuransi
- Dll
Belanja Bulanan :
- Beras dan lauk pauk
- Paket internet
- Bensin kendaraan
- Dll
3. Alokasikan Sisa Dana
Setelah menghitung total pendapatan dan total pengeluaran maka akan diketahui sisa dana yang ada. Dana tersebut perlu dialokasikan kedalam tiga jenis yaitu: dana untuk kebutuhan, untuk keinginan dan untuk tabungan/investasi
Ada beberapa cara aturan manajemen keuangan seperti aturan 50/30/20 yang dipopulerkan Elizabeth Warren. 50% dana digunakan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan dan 20% untuk tabungan
Anda bisa memodifikasinya menjadi 60/30/10 karena memang pengeluaran untuk kebutuhan bulanan termasuk cicilan tidak bisa dihindari
Dari total dana 60% digunakan untuk kebutuhan termasuk cicilan. 30% digunakan untuk keinginan tapi bukan suatu kebutuhan yang sangat penting diantaranya untuk pengembangan diri seperti beli buku, untuk hiburan, makan di luar dan lainnya. Sisanya 10% untuk tabungan, bisa menabung di reksadana, saham atau deposito
Setelah anggaran ini dibuat, bisa anda cek Kembali tentang pengeluaran yang perlu disesuikan. Misalnya dari 30% alokasi untuk keinginan terdapat sisa dana maka dana tersebut bisa anda alokasikan untuk tabungan yang 10%
Dana untuk tabungan semakin besar dialokasikan semakin baik, dana tersebut bisa digunakan kedepannya untuk investasi dan membangun asset seperti membeli tanah, rumah kedua dan sebagainya
Perlu Diperhatikan
Setelah mengalokasikan dana bulanan, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu siapkan dana darurat. Dana darurat minimal 3x dari kebutuhan tiap bulan. Dana ini bisa digunakan untuk kejadian yang mendesak, misalnya anda mendengar orang tua sakit, atau anak sakit yang butuh perawatan cepat. Alokasi dana darurat bisa digunakan untuk itu
Banyak PNS yang menyepelekan tentang manajemen keuangan karena menganggap bahwa mereka akan dapat gaji sampai pensiun bahkan sampai meninggal.
Setelah anda pensiun bagaimana dengan anak ? apakah uang pensiun mencukupi untuk kebutuhan harian dan keperluan Pendidikan anak? Manajemen keuangan yang baik akan memberikan kesejahteraan dalam finansial.